KY

Pernah menghadapi orang yang berbicara "tidak pada tempatnya"? Orang Jepang punya istilah KY yang sebetulnya singkatan dari 空気読めない (Kuuki Yomenai). Secara literal, artinya “tidak bisa membaca udara“. Terbayang? Seperti orang yang tertawa di tengah-tengah orang yang bersedih. Atau, seperti orang yang bercanda di tengah suasana serius, dengan candaan yang bisa membuat orang marah di konteks yang salah.

Masih ingat satu sesi waktu dahulu saya kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi (dan saya lupa mata kuliahnya. Komunikasi Lintas Budaya gitu?). Ada dua cara berkomunikasi secara kultural, yaitu Low Context Culture dan High Context Culture. Gampangnya, Low Context Culture adalah kultur berkomunikasi yang blak-blakan dan tidak memerhatikan konteks. Sedangkan High Context Culture adalah kultur berkomunikasi yang lebih “santun”, dan kepekaan terhadap konteks adalah wajib.

Pada umumnya, komunikasi di Indonesia bersifat High Context, serupa seperti di Jepang; walaupun tidak menutup kemungkinan juga komunikasi Low Context digunakan. Yah, berkomunikasi dengan kawan dengan bahasa kelewat santun cukup aneh juga buat saya. Namun, tetap saja berkomunikasi dengan kawan pun harus bisa "membaca udara“. Jangan bercanda dengan menyebut kawanmu “ari sia” ketika kondisi sedang serius…

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. "Membaca Udara“ sangat penting untuk membuat komunikasi menjadi efektif dan menyenangkan.  Di Indonesia yang umumnya High Context, belajarlah untuk lebih peka sebelum mengucapkan sesuatu. Kalau Anda di US yang notabene straightforward (alias Low-Context Culture), silakan untuk blak-blakan. Malah itu lebih bagus karena jika menggunakan High-Context bisa jadi salah dipahami.

Karena sering kali sesuatu tidak berjalan mulus (atau bahkan menjadi masalah) karena komunikasi yang tidak efektif...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(m)IRC

Distro Hopping (1)

Harta