Postingan

Ashita wa Kitto hare ni narimasu.

Gambar
And though it's darker than December What's ahead is a different colour Sepatah lirik dari lagu yang sudah lama terlupakan. Kalimat yang optimis di masa mendatang, nostalgia yang membangkitkan semangat seperti sedia kala, dalam waktu-waktu ceria dan semangat. Ditemani parfum kecil Coronado Cherry yang cocok dengan era lagu itu, semoga bisa menjadi pembangkit dalam hari-hari yang sulit, pengingat akan datangnya hari yang indah. When you're close to tears remember Someday it'll all be over One day we're gonna get so high Demikian tulisan amat singkat ini. Belakangan, aku lebih suka menulis di blog ketimbang di media sosial. Semangatnya beda, soalnya. Semangat, kawan!

Healing

Gambar
Tulisan singkat untuk setidaknya melepaskan apa yang ada dalam pikiran. Kata "healing" kurasa bukan kata yang berkonotasi negatif. Namun, karena kata itu sering disalahgunakan, banyak yang beranggapan kegiatan "healing" sama dengan menghindari tanggung jawab. Seperti cuti untuk healing, atau jenis izin lainnya untuk melakukan healing. Tulisan ini hanya opini, opini akan sudut pandang pada healing. Dahulu, aku termasuk yang kurang suka pada kata healing tersebut, terbentuk stigma yang kurang baik. Sekarang, itu berbalik. Aku merasa healing adalah hal yang perlu, terutama di zaman yang menuntut serba cepat dan high-performing. Ditambah, keadaan ekonomi yang semakin tak menentu, dan berbagai faktor lainnya. Diriku merasa sudah berada pada titik untuk rehat, sejenak bebas dari beban tanggung jawab. Pencetus "peringatan" diri butuh "healing" yang kualami sebetulnya sederhana. Salah satu kegiatan yang paling aku suka adalah merawat kendaraan, yang mala...

Precious

Terngiang sepatah lirik lagu, "harta yang paling berharga, adalah keluarga". Lagu pengantar sebuah tayangan karya Arswendo Atmowiloto (cek nama) yang berkisah akan perjuangan hidup satu keluarga yang pedih namun menghangatkan hati mereka yang menontonnya. Perjuangan hidup mereka boleh perih, namun kehangatan keluarga menjadi obat perih tersebut. Bila belum pernah menonton tayangannya, tonton, kuyakin waktu yang disisihkan tak percuma. Bila sempat (dan senang), baca bukunya. Keluarga Cemara bagiku judul yang setiap waktu kusisihkan tak terbuang percuma. Banyak ragam berpendapat bila ditanya, "apa yang berharga dalam hidup?". Ada yang berpendapat: uang, emas, mobil, atau benda lainnya. Atau, sesuatu yang bukan benda: orang terkasih (manusia bukanlah benda, sayang, dimensi manusia amat luas yang jika hanya sebatas benda amatlah sempit), waktu, kenangan, dan sebagainya. Kurasa, tak ada yang salah dari jawaban-jawaban itu. Setiap orang boleh memiliki pandangan masing-mas...

Menulis

Akhir minggu adalah waktu untuk beres-beres. Sabtu, membereskan yang berantakan; Minggu, membereskan berbagai urusan yang tertunda. Sabtu, kutemukan mesin tik dari tumpukan sisa pindahan yang belum sempat dirapikan, dan Minggu kubersihkan mesin tik itu. Bukan mesin tik Olivetti atau pun Smith-Corona yang kuidamkan, namun mesin tik kantoran biasa yang bisa ditemukan di kantor pada era 80-90an. Tembakan era itu bukan tak berdasar; ibuku terkenang akan masa-masa aktifnya ketika melihatnya. Beliau mencoba tapi sepertinya sudah lupa bagaimana cara menggunakannya. Di era layar sentuh, semuanya sudah sangat praktis. Salah ketik pun akan ada yang memperbaikinya dengan baik tanpa perlu menghapus dan mengetik ulang, dengan syarat baca kembali sebelum kata-kata itu diberikan kepada orang lain. Dan, bukan hanya ibu yang terkenang melihatnya. Diriku pun terkenang melihatnya. Aku mewarisinya dari seorang kenalan, ketika aku melihat mesin tik itu dalam gudangnya. Kucoba mengetik menggunakannya, tak s...

Unreal Engine

Gambar
Lama sekali tak menulis. Ada mood, tenaganya loyo. Ada tenaga, waktunya nggak ada. Atau kombinasi dari ketiganya (yang jadinya ada berapa kombinasi yang mungkin? Udah nggak ingat pelajaran matematika SMA). Aah, setidaknya ada tulisan singkat. Perjalanan dari terakhir menulis Mei lalu sampai sekarang nano-nano; asem manis asin (+ pedas pahit), dan bisa dibilang saat itu aku sedang dalam fase babak belur. Entah bisa dibilang sebagai burnout atau tidak, yang jelas masa-masa itu adalah bagian dari berbagai titik rendah dalam hidupku. Perlahan-lahan, aku punya traksi lagi untuk melanjutkan hidup. Seolah ada yang menarik lagi diriku, yang seperti mobil terjebak di dalam lumpur mulai menemukan lagi tanah yang bisa menerima torsi rodanya. Memang, dalam kondisi seperti itu, mobil tidak bisa maju sendiri, harus ada yang menariknya. Kalau tidak, mau digas gimana pun pasti tetap tak bisa gerak, yang kemudian pasti tewas karena kehabisan energi hidup bensin. Namun, ada yang menarik. Aku tidak tahu...

Ikigai

Gambar
Raison d'être, begitu yang pernah saya dengar, yang merupakan terjemahan dari Ikigai. Dan banyak yang menerjemahkan kalimat bahasa Perancis tersebut sebagai "alasan untuk hidup", Jika berkaca dari bahasa Jepangnya sendiri (dan segala keterbatasan pemahaman saya dalam Bahasa Jepang, mohon dimaafkan), dapat dipisahkan antara 生き (iki) dan 甲斐 (gai, kai jika tidak dibarengi dengan kata sebelumnya). 生き (iki), bermakna kehidupan. Dan  甲斐 (gai) adalah dampak/kebermanfaatan. Sehingga, secara literal, ikigai adalah dampak yang ditimbulkan dari hidup seseorang, dari aspek kebermanfaatan. Namun, yang menarik dari kata "gai" tersebut adalah makna dari setiap kanji-nya. Salah satu makna dari kanji  甲 adalah first class/A grade; yang paling top. Dan 斐 bermakna indah, dan teratur. Kalau saya boleh memetik makna, 甲斐 (gai) adalah dampak yang bersifat terbaik, indah, dan teratur. Ada empat aspek yang menentukan ikigai dari seseorang, yaitu: 1. Hal yang ia sukai (bahkan cintai); ya...

Harta

Cukup sering kita mendengar "harta tidak akan dibawa mati". Kalimat yang seolah mengingatkan kita untuk tidak terikat akan harta duniawi yang bersifat materil. Namun pada pandangan lain, bisa saja kalimat tersebut dimaknai sebagai "harta tidak akan dibawa mati, habiskan sekarang!". Kalimat itu tidak salah, namun rasanya hanya kurang lengkap, atau... kurang tepat? Pemaknaan setelahnya dari kalimat itu bisa membuat berbagai sisi pandangan. "Harta tidak akan dibawa mati, habiskan sekarang!"; habiskannya dengan cara apa? Bisa berfoya-foya, atau bisa juga diwakafkan untuk pembangunan perpustakaan misalnya. Jika yang dipilih adalah berfoya-foya, maka, seperti apakah makna kalimat tersebut sekarang? Melengkapi kalimat itu setelahnya diserahkan pada masing-masing. Namun, tadi baru saja saya terpikir akan kelanjutan dari kalimat tersebut, yang entah dari mana pikiran tersebut bisa muncul. Sehingga, kalimat yang ada di benak saya sekarang adalah "harta  akan di...